Senin, 29 Desember 2008

What Blog is here??

Yihuu…..
Aku seneng banget lho.Sekarang aku udah punya blog.Bisa nulis apa aja.Crita macem-macem n lain-lain.Tapi disini aku khusus nulis profil, artikel, dan everything tentang 2 tokoh kungfu ternama dari Cina Jet Lee dan Jackie Chan. Tapi sebelumnya aku mau ngenalin diri dulu sama kalian, ini dia:
Nama :Nuraida S
Jenis Kelamin :Perempuan
Alamat :Dsn.Sonotengah KA-Pakisaji Malang
..........................................................................................................
Temen-temen semua. Alasan kenapa aku pilih Jet Lee dan Jackie Chan serta berbagai hal tentang mereka untuk ditampilkan dalam BLOG ini adalah:

  • Karena menurut aku, jarang banget ada yang menggemari tokoh seperti merka.Terutama di kalangan para muda saat ini. Jadi aku pengen nampilin BLOG yang lain daripada yang lain.

  • Karena aku suka n ngefens buanget sama 2 tokoh ternama itu. Jet Lee dan Jackie Chan. Selain karena gaya mereka yang keren. Menurutq mereka nggek pernah atau jarang banget tampil mbejijai.

  • Karena mereka itu selalu tampil baik, luar biasa n lucu. Terutama Jackie Chan. Dia selalu tampil Fun dan tidak pernah memasang wajah suram. Benar-benar lucu dan menggemaskan. Kalo’ Jet Lee, wah dia itu gayanya keren abis deh.


Makanya temen-temen. Mungkin kalian udah nggak sabar buat liat-liat isi BLOGq.He...He.....Eh, tapi tunggu dulu. Selain Jet Lee dan Jackie Chan, disini aku juga nampilin beberapa puisi karanganq n cerita-cerita lain yang seru. Jadi jangan kemana-mana ya.

SELAMAT MENIKMATI !!!



Profil Jet Lee


http://www.buddhachannel.tv/portail/local/cache-vignettes/L159xH215/jetli1-e9342.jpg
Nama :Jet Li
Nama Asli :Li Lianjie
Jenis Kelamin :Laki-laki
Agama :Budha
Ttl :Beijing, Cina, 26 April 1963
Tinggi Badan :169 cm

Biografi :

Jet Li adalah 1 dari sekian banyak aktor yang tak pernah mengenyam pendidikan formal dalam bidang akting. Terlahir dengan nama Li Lian Jie pada tanggal 26 April 1963 di Beijing, Jet LiWushu.

Jet Li mulai mempelajari ilmu bela diri ini sejak ia berumur 8 tahun. Banyak sudah medali yang ia peroleh dari menjadi atlet Wushu ini.

Saat terjadi booming film-film Kung Fu di Cina sekitar tahun 80-an, daya tarik dunia peran ini mempesona Jet Li yang belum juga berusia 20 tahun. Jet Li terjun ke dunia film dalam film pertamanya SHAOLIN TEMPLE.

Aktor yang sempat ngetop lewat sekuel film ONCE UPON A TIME IN CHINA ini mendapat julukan 'Jet' karena gerakannya yang cepat dan karena orang Filipina yang merasa kesulitan mengucapkan nama asli Jet Li.

Karir Jet Li rupanya tak berhenti sampai di Hong Kong saja. Jet Li setuju untuk memerankan tokoh jahat dalam film LETHAL WEAPON 4 karena sang sutradara berjanji akan menempatkan Jet Li sebagai pemeran utama pada film selanjutnya. Dan itu jadi kenyataan saat Jet Li membintangi film ROMEO MUST DIE di tahun 2000 lalu.

Permainan Jet Li dalam film DANNY THE DOG sempat mengejutkan beberapa penggemarnya karena tak biasanya Jet Li memerankan tokoh seperti itu.

Aktor yang sempat menolak peran dalam film CROUCHING TIGER, HIDDEN DRAGONgenre film lain. Salah satu yang masuk dalam rencananya adalah pembuatan film dokumenter tentang Buddhism.

Jet Li saat jarang tampil di dunia entertainment dikarenakan ia lebih banyak kosentrasi pada kegiatan sosialnya. Sejak mengalami musibah akibat tsunami pada 2004 lalu, ia mendirikan organisasi kemanusiaan, One Fondation pada Januari 2005. Konsepnya adalah, setiap orang menyumbang satu dolar setiap bulannya. Dengan cara ini, diharapkan ia dapat mengajak lebih banyak orang untuk membantu sesamanya.

Perjuangan Meniti Karir

http://www.kaputz.com/jet_li/pics/000004-jet_li.jpg
Bagi penggemar film-film action, khususnya silat, pastilah satu nama ini tak bisa lepas dari ingatan. Gerakannya yang lincah dan gaya bertarungnya sangat lentur. Tak heran, sebab, sosok ini-Jet Li-bukan sekadar aktor yang ahli di layar perak, tapi juga memang juara beladiri sejati di kehidupan senyatanya. Tengoklah prestasinya. Berturut-turut selama lima tahun, dari 1974-1979, Jet Li mampu menjuarai kejuaraan bela diri pada pertandingan Chinese National Martial Arts Contest.

Terlahir di Beijing China pada 26 April 1963, Jet Li yang bernama Mandarin Li Lian Jie tak begitu saja menjadi ternama seperti sekarang. Ia mengalami proses perjuangan panjang layaknya kisah-kisah dalam berbagai filmnya. Bahkan, ia tercatat mengalami beberapa kegagalan dalam proyek film yang digarapnya. Pernah suatu ketika, Jet Li yang mulai terkenal melalui film Shaolin Temple ini mencoba merambah Amerika. Kala itu, sekitar tahun 1989, ia tampil di film Dragon Fight. Hasilnya jeblok. Tapi, bukan Jet Li kalau langsung menyerah. Ia pun lantas bertemu dengan produser dan sutradara ternama, Tsui Hark. Bersama, mereka lantas membuat film dengan dana pribadi dengan judul The Master pada tahun 1990. Hasilnya? Makin jeblok, bahkan film itu konon tak diterima bioskop di sana. Ia pun kemudian kembali ke China dan meneruskan karier filmnya kembali, mulai dari bawah.

Sebenarnya, awal kecintaan Jet Li pada dunia film tak bisa terlepas dari kecintaan dirinya pada beladiri wu shu. Sebab, beladiri inilah yang pertama kali menerbangkannya ke Amerika untuk mementaskan wu shu di depan presiden Amerika saat itu, Richard Nixon. Kala itu, Jet Li terpilih sebagai bagian dari kontingen pertukaran budaya karena prestasinya di kejuaraan beladiri di China.

Wu shu sendiri memang seperti sudah mendarah daging pada diri Jet Li. Sejak usia dini, Jet Li sudah belajar beladiri yang sangat kental nuansa orientalnya ini. Kala itu, sekitar usia 8 tahunan, ia masuk ke sekolah beladiri di Beijing Athletic School. Di sana, pria yang sudah menjadi yatim sejak usia dua tahun ini bertemu dengan guru yang kemudian dianggap sebagai ayahnya sendiri, Wu Ben.

Wu Ben inilah yang melihat bakat Jet Li yang tersembunyi. Bakat alami yang dimiliki Jet Li kemudian membuat Wu Ben berusaha melatih Jet Li sangat keras. Kala itu, Jet Li sempat merasa dirinya diberi porsi latihan yang tak semestinya. Ia merasa harus berlatih lebih berat daripada rekan yang lain sehingga membuatnya sempat merasa tak sepaham dengan Wu Ben. Tapi, belakangan, Jet Li baru sadar, bahwa Wu Ben justru sedang berusaha memunculkan bakat alami dan mengasahnya agar menjadi modal masa depan Jet Li. Dan, semua itu terbukti kala Jet Li mampu menjadi juara di berbagai pertandingan beladiri sehingga ia diajak berkeliling dunia ke lebih dari 40 negara untuk mempertunjukkan keampuhan beladiri asli China.

Bakat dan kemampuannya inilah yang kemudian mengantarkan Jet Li masuk ke dunia film. Kala itu, film pertamanya berjudul Shaolin Temple mendulang sukses yang luar biasa. Film inilah yang kemudian mengenalkan kehidupan ala Shaolin ke seluruh dunia sehingga banyak pemuda yang ingin belajar langsung ke kuil Shaolin. Sejak saat itu, berturut-turut, banyak film yang sukses dibintanginya.

Meski sempat gagal saat mencoba merambah Amerika, ia kemudian justru sukses saat menjadi tokoh jahat di film Lethal Weapon 4 yang juga dibintangi aktor ternama, Mel Gibson. Sejak saat itu, nama Jet Li menjadi makin terkenal di Amerika dan dunia, sehingga film-film lawasnya pun ikut kembali terangkat.

Saat di puncak ketenaran, sebuah kejadian nyaris merenggut nyawanya. Kala itu, Jet Li bersama anaknya yang baru berusia 4 tahun, nyaris ikut terbawa arus laut yang menggila karena tsunami besar tahun 2004. Saat sedang berlibur di Maladewa, ia harus pontang panting menyelamatkan keluarganya hingga kakinya sempat robek terkena pecahan furnitur. Inilah yang kemudian membuatnya sadar untuk segera berbuat sesuatu bagi sesamanya. "Saya yakin bahwa dunia adalah satu keluarga besar, karena itulah kita perlu membantu satu sama lain," sebutnya kala meresmikan yayasan yang dibentuknya, One Foundation. Yayasan ini dibentuk salah satu tujuannya untuk memberikan bantuan bagi mereka yang terkena bencana atau musibah besar karena faktor alam, tanpa melihat batasan agama, ras, sosial. Melalui yayasan ini, Jet Li menggugah kepedulian dengan program 1 person + 1 dollar + 1 month (each month) = 1 (big) family, yang berarti satu orang yang mampu mendonasikan satu dolar tiap bulan akan membantu banyak keluarga di dunia sebagai sebuah keluarga besar.

Ketenaran Jet Li sebagai aktor laga tak diragukan lagi. Itu semua merupakan buah kerja keras dan semangat pantang menyerah dalam hidupnya. Kini, dengan apa yang diraihnya, ia ikut menggugah kepedulian orang dengan yayasan yang dibentuknya. Sungguh, sebuah sikap yang patut diacungi jempol dan diteladani. Luar biasa!!!

Jet Li Aktor Terbaik Ajang Penghargaan Film Hong Kong

Lihat Biografi Jet Li

Bintang laga China, Jet Li, Senin (14/04/08) merayakan keberhasilannya sebagai aktor terbaik pada penghargaan film Hongkong. Lewat aktingnya di film drama THE WARLORDS, bintang kondang ini meraih penghargaan sebagai aktor terbaik. Di film ini Li berperan di luar kebiasaannya yang sering membintangi film silat.

Li menyisihkan bintang pujaan Hong Kong, Andy Lau, dalam perebutan penghargaan utama tersebut, yang diserahkan dalam acara yang berlangsung meriah dan serba gemerlap, Minggu malam.

"Jika saya tak banyak membuat film kung fu, barangkali saya telah memenangi penghargaan aktor terbaik pada 20 tahun silam," ujar Li (44) yang juga dikenal berkat permainannya dalam film FEARLESS dan CRADLE 2 THE GRAVE itu.

THE WARLORDS yang mengambil latar belakang suasana perang pada abad 19 di China dan dengan pemain semua bintang terkenal, juga memborong delapan penghargaan pada malam itu, termasuk film terbaik dan sutradara terbaik untuk Peter Chan.

Film ini bercerita seputar tiga pendekar pedang bersaudara yang terpaksa saling berhadapan dalam Pemberontakan Taiping pada akhir pemerintahan Dinasti Qing.

Li juga menyampaikan permintaan maaf kepada Andy Lau, karena telah memenangi gelar aktor terbaik. Lau mendapat unggulan dalam dua kategori penting dan juga tampil dalam THE WARLORDS. "Saya minta maaf. Saya mengkhianati anda," katanya, demikian tulis South China Morning Post.

Bintang kawakan Hong Kong itu menyabet penghargaan aktor pendukung terbaik lewat penampilannya dalam film kejahatan PROTEGE, yang juga meraih penghargaan film editing terbaik.



Profil Jackie Chan

http://goatmilk.files.wordpress.com/2008/08/jackie-chan.jpg
Nama :Chan
Nama Asli :Kong-sang Chang
Jenis Kelamin :Laki-laki
Victoria Peak, Hong Kong, 07 April 1954

Biografi :

Jackie Chan memiliki nama lahir Kong-sang Chang lahir di Victoria Peak, Hong Kong, 7 April 1954. Ia adalah aktor, sutradara, stuntman dan penyanyi yang terkenal dengan kebiasaannya yang tidak pernah menggunakan pemain pengganti dalam adegan-adegan berbahaya dalam film-filmnya. Selain 'seni' perkelahian yang digunakan dalam adegan-adegannya.

Peran populernya saat memerankan Ah Keung dalam RUMBLE IN THE BRONX (1995), menyusul kemudian film-filmnya, DRUNKEN MASTER, POLICE STORY, RUMBLE IN THE BRONX, RUSH HOUR, SHANGHAI NOON, dll.

Sementara karirnya sebagai penyanyi diawali lewat album Love Me, (1984), menyusul berturut-turut Thank You (1984), A Boy's Life (1985), Shangrila (1986), Jackie Chan Sing Lung (1986), No Problem (1987), Jackie Chan (1988), First Time (1992), Dragon's Heart (1996) dan With All One's Heart (2002). Selain itu beberapa single yang menjadi sountrack filmnya, Police Story 3 (1992), Drunken Master 2 (1994), Thunderbolt (1995), Mr. Nice Guy, (1997), Mulan, (1998), dll.

Suami dari aktris kelairan Taiwan Lin Feng-Chiao atau yang juga populer dengan nama Lin Feng Chow itu, juga dikenal sebagai aktifis sosial dan telah berkeliling dunia untuk menjalankan misi perdamaiannya.

Film Jackie terbaru THE FORBIDDEN KINGDOM menjadi film laris di dunia. Film garapan sutradara Rob Minkoff itu selain menampilkan Jackie juga menempatkan Jet Li, Michael Angarano dan Yifei Liu sebagai 'tim sukses' film tersebut.

Jackie yang selalu bermain beradegan kung fu di hampir semua film-filmnnya, berbeda di film terbarunya SHINJUKU INCIDENT. Ia tidak beradegan kung fu dan juga tidak berperan sebagai sutradara sebagaimana film-film Jackie terdahulu.

0 komentar

Perjuangan Meniti Karir

http://library.creativecow.net/articles/saeed_zed/forbidden_kingdom/jackie_chan_stars_as_lu_yan_in_the_forbidden_kingdom.jpg

Jackie Chan, S.B.S., M.B.E. (bahasa Tionghoa: 成龍; pinyin: Chéng Lóng; lahir dengan nama 陳港生; pinyin: Chén Gǎngshēng; lahir di Victoria Peak, Hong Kong, 7 April 1954; umur 54 tahun) adalah aktor, sutradara, stuntman, produser, aktor bela diri, aktor komedi, penulis naskah layar lebar dan penyanyi dari Hong Kong.

Dia adalah salah satu nama yang terkenal dalam seni bela diri (kung fu) dari China dan aktor layar lebar dunia, yang terkenal dengan aksi pertarungan akrobatiknya, ahli penggunaan berbagai macam alat yang ditemui di sekitarnya sebagai senjata dan aktor laga yang memiliki banyak inovasi. Ia telah mendalami seni peran sejak tahun 1970an, dan sudah tampil tak kurang dalam 100 film, serta pernah menerima penghargaan di Hong Kong Avenue of Stars dan di Hollywood Walk of Fame. Sebagai seorang ikon kultural, dia telah menjadi referensi dalam berbagai lagu-lagu pop, kartun dan permainan video. Selain berakting, dia adalah seorang bintang Cantopop dan Mandopop, dan sudah menerbitkan tidak kurang dari 20 album sejak tahun 1984 dan menyanyikan banyak musik tema dari film-film yang diperaninya. Di tahun 2008, dia, bersama-sama dengan Andy Lau, Liu Huan dan Emil Chau, menyanyikan lagu perpisahan "Hard to Say Goodbye" pada upacara penutupan Olimpiade musim panas tahun 2008 di Beijing, China.[1]

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/00/Jackie_Chan_2002-portrait.jpg/220px-Jackie_Chan_2002-portrait.jpg

Dia dilahirkan pada tahun 1954 di Victoria Peak, Hong Kong, dengan nama Chan Kong Sang (yang artinya "dilahirkan di Hong Kong") anak dari Charles dan Lee-Lee Chan, pengungsi dari masa Perang Saudara Cina. Nama julukannya adalah Pao Pao (Hanzi: 炮炮, yang secara literal berarti "peluru meriam") karena dia selalu berguling-guling ketika masih bayi.[2] Orang tuanya bekerja untuk Kedutaan Perancis untuk Hong Kong, maka ia menghabiskan masa kecilnya di lingkungan kediaman kedutaan di daerah distrik Victoria Peak.[3]

Chan bersekolah di Nah-Hwa Primary School di daratan Hong Kong, namun sayangnya dia tidak lulus sehingga orang tuanya mengeluarkannya dari sekolah. Pada tahun 1960, ayahnya beremigrasi ke Canberra, Australia untuk bekerja kepala juru masak untuk kedutaan Amerika, dan Chan disekolahkan ke Chinese Drama Academy, sebuah Sekolah Opera Peking yang dimiliki dan dijalankan oleh Master Yu Jim Yuen.[3][4]

Selama bersekolah disana, ia banyak mendapatkan pelajaran berharga dan memiliki keahlian di bidang seni bela diri kung fu dan akrobatik.[5] Beberapa kali dia pernah ikut dalam kelompok Seven Little Fortunes, sebuah kelompok penampil yang diambil dari murid-murid terbaik dari sekolah tersebut, dan mendapatkan nama panggung Yuen Lo atas pencapainnya yang tertinggi. Dalam masa-masa itulah dia menjadi berteman dekat dengan Sammo Hung dan Yuen Biao, dimana ketiga serangkai ini kemudian terkenal dengan nama julukan Tiga Bersaudara atau Tiga Naga.[6]

Ketika masih berumur 8 tahun, dia pernah tampil dengan kelompoknya dari "Little Fortunes", dalam film Big and Little Wong Tin Bar (1962), dengan Li Li Hua berakting sebagai ibunya. Ia muncul lagi dengan Li pada tahun berikutnya, dalam kisah The Love Eterne (1963) dan mendapatkan peran kecil di film King Hu' 1966, Come Drink with Me. Di tahun 1971, sesudah tampil lagi dalam film layar lebar dari King Hu yang berjudul, A Touch of Zen, dia mulai berkarier sebagai orang dewasa di dunia industri perfilman, dengan menandatangani kontrak dengan perusahaan Chu Mu's Great Earth Film.[7] Di umurnya yang menginjak 17 tahun, ia bekerja sebagai peran pengganti dalam film-film Bruce Lee berjudul Fist of Fury dan Enter the Dragon dengan nama panggung Chen Yuen Long.[8] Ia mendapatkan peran utamanya di tahun yang sama dalam sebuah film berjudul Little Tiger of Canton, yang hanya diedarkan secara terbatas di Hong Kong pada tahun 1973.[9]

Karena menemui beberapa kali kegagalan dalam petualangan di industri perfilman dalam awal-awal kariernya dan kesulitan mendapatkan peran pengganti, dia akhirnya turut beremigrasi ke Canberra, Australia di tahun 1976, dimana ia pernah menimba ilmu di Dickson College dan bekerja sebagai pekerja bangunan.[10] Teman pekerja bangunannya yang bernama Jack menjadi pengawasnya, sehingga lambat laun ia mendapatkan nama julukan sebagai "Little Jack" (si Jack kecil) yang nantinya dipendekkan menjadi "Jackie", yang pada akhirnya nama "Jackie Chan" melekat padanya sejak itu.[11] Selain itu, ia merubah nama Chinanya menjadi Fong Si Lung, karena nama keluarganya adalah Fong.[11]

Karier film

Film yang dibuat pada tahun 1978, Drunken Master yang membawa ketenaran baginya.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/c9/DrunkenMaster_DVDcover.jpg/180px-DrunkenMaster_DVDcover.jpg

[sunting] Awal-awal tahun: 1976–1980

Pada tahun 1976, Jackie Chan menerima sebuah telegram dari Willie Chan, seorang produser film di dunia industri perfilman Hong Kong yang amat terkesan dengan aksi-aksi stuntnya. Willie Chan menawarkan sebuah peran dalam sebuah film arahan Lo Wei. Lo pernah melihat aksi-aksinya dalam film arahan John Woo Hand of Death (1976) dan sudah merencanakannya untuk menjadi penerus Bruce Lee dengan film New Fist of Fury.[7] Nama panggungnya diganti menjadi Sing Lung (Chinese: 成龍, secara literal berarti "menjadi naga") untuk menonjolkan kemiripannya dengan Bruce Lee, yang memiliki nama panggung Lei Siu Lung (Chinese: 李小龍, yang berarti "Naga Kecil"). Namun sayangnya film tersebut tidak mendulang keberhasilan karena Chan memiliki gaya yang sedikit berbeda dengan seni bela diri kung fu Bruce Lee. Walaupun mengalami kegagalan, Lo Wei tetap membuat film dengan tema-tema yang hampir mirip, namun hanya mengangkatnya sedikit dalam urutan film-film terlaris.[12]

Debut Chan yang membuatnya terkenal adalah sebuah film buatan tahun 1978, Snake in the Eagle's Shadow.[13] Di bawah arahan Yuen Woo Ping, Chan mendapatkan kebebasan untuk melakukan berbagai aksi seni bela diri sesukanya. Film tersebut dikategorikan sebagai film kung fu komedi, dan terbukti menjadi karya terbaik untuk para penonton dari Hong Kong.[14] Chan kemudian beraksi dalam peran berikutnya dalam film Drunken Master, yang membawanya ke puncak ketenaran.[15]

Ketika Chan kembali ke studio milik Lo Wei, Lo mencoba meniru ulang pendekatan komedi dari film terdahulunya, Drunken Master, sehingga menghasilkan film dengan judul Half a Loaf of Kung Fu dan Spiritual Kung Fu.[11] Dia juga memberikan kesempatan pada Chan untuk membantu penyutradaraan dari Fearless Hyena dengan Kenneth Tsang. Ketika Willie Chan keluar dari perusahaan, ia menyarankan Jackie untuk memutuskan sendiri untuk tetap bersama Lo Wei atau tidak. Selama kurun waktu pengambilan gambar Fearless Hyena Part II, Chan memutuskan kontraknya di tengah jalan dan memilih untuk bergabung dengan Golden Harvest, yang mengakibatkan Lo untuk memeras Chan mempergunakan jasa triad, dan menyalahkan Willie karena bintang utamanya telah meninggalkan mereka. Perselisihan di antara mereka berakhir dengan bantuan dari rekan aktor dan sutradara, Jimmy Wang Yu, yang memperbolehkan Chan untuk tetap bersama dengan Golden Harvest.[16]

Dalam tipe film komedi : 1980–1987
Film Police Story, atau yang julukannya "Glass Story" atas karya stunt-nya, dibuat dalam masa-masa modern.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/e/eb/Jcpmall.JPG/180px-Jcpmall.JPG

Willie Chan akhirnya menjadi "personal manager" dari Jackie dan menjadikannya teman sejatinya selama tidak kurang dari 30 tahun. Ia berjasa dalam mengorbitkan Chan dalam karier internasionalnya, dengan terjun langsung kedalam dunia industri perfilman Amerika pada tahun 1980an.

Film Hollywood pertamanya adalah Battle Creek Brawl yang diedarkan pada kurun waktu 1980. Chan kemudian mendapatkan peran kecil dalam sebuah film produksi tahun 1981, The Cannonball Run, yang menghasilkan pendapatan kotor sebesar US$100 juta secara keseluruhan di seluruh penjuru dunia. Walaupun tidak begitu diperhitungkan oleh khalayak ramai atas pemasangan aktor Amerika seperti Burt Reynolds, Chan terkean dengan tampilan closing credit titlenya, yang memberikannya inspirasi untuk melakukan hal yang sama dalam film-film berikutnya. Sesudah kegagalan secara komersil atas filmnya, The Protector di tahun 1985, Chan beristirahat untuk sementara waktu dalam usahanya menembus pasar Amerika, dan mengembalikan fokusnya pada film Hong Kong.[12]

Kembali ke Hong Kong, film Chan mulai mendapatkan pengakuan dari khalayak ramai, khususnya kawasan Asia Tenggara, dengan sukses pembuka di pasar Jepang termasuk The Young Master (1980) dan Dragon Lord (1982). Chan membuat beberapa film komedi dengan teman main operanya Sammo Hung dan Yuen Biao. Mereka bersama-sama untuk pertama kali dalam sebuah film buatan tahun 1983, Project A, yang mendapatkan ganjaran Best Action Design Award pada Hong Kong Film Awards dalam acara tahunannya yang ketiga.[17] Selama lebih dari dua tahun, "Tiga Bersaudara" tampil beberapa kali dalam film-film Wheels on Meals dan film trilogi Lucky Stars.[18][19] Di tahun 1985, Chan membuat film pertama dari Police Story, sebuah film aksi komedi yang dipengaruhi oleh Amerika, dimana Chan memainkan sendiri peran-peran stuntnya. Film ini mendapatkan gelar sebagai "Best Movie" dalam Hong Kong Film Awards di tahun 1986.[20] Kemudian di tahun 1987, Chan bermain sebagai "Asian Hawk", sebuah karakter yang mirip dengan karakter dari Indiana Jones, dalam film Armour of God. Film ini adalah film yang memberikan pemasukan dalam negeri terbesar dari Chan selama ini, dengan pendapatan kotor sekitar HK $ (Hong Kong Dollar) 35 juta.[21]

Ternyata Jacky Chan udh masuk hollywood thn 1980, keren ya :D

:matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo: :matabelo:

Film lanjutan dan penetrasinya ke Hollywood: 1988–1998
Chan dalam filmnya yang mampu menembus dominasi film-film Amerika melalui film Rumble in the Bronx.

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/3/3f/Rumble_In_The_Bronx.jpg/180px-Rumble_In_The_Bronx.jpg

Di tahun 1988 Chan mendapatkan peran bersama dengan Hung dan Yuen, dalam film Dragons Forever. Hung menjadi sutradara bersama-sama dengan Corey Yuen, dan yang mendapatkan peran sebagai penjahat adalah Yuen Wah, dimana mereka sama-sama lulusan dari China Drama Academy.

Di akhir tahun 1980an dan awal-awal tahun 1990an, Chan mendapatkan peran yang cukup berhasil mulai dari Police Story 2, yang memenangkan penghargaan untuk Best Action Choreography di tahun 1989 dalam acara Hong Kong Film Awards. Yang kemudian diikuti dengan kesuksesan Armour of God II: Operation Condor, dan Police Story 3, dimana Chan memenangkan penghargaan sebagai Best Actor Award di tahun 1993 dalam acara Golden Horse Film Festival. Tahun 1994, Chan mengulang kembali perannya sebagai Wong Fei Hung dalam Drunken Master II, yang terdaftar dalam Time Magazine's sebagai 100 film yang diingat sepanjang masa.[22] Film kelanjutannya, Police Story 4: First Strike, memberikannya banyak penghargaan dan menyumbangkan keberhasilan di domestik untuk Chan, tetapi tidak untuk pasar internasionalnya.[23]Jackie Chan memulai lagi usahanya untuk memenuhi ambisinya untuk menaklukkan dunia industri perfilman di Hollywood pada tahun 1990-an, tetapi dia tidak mau menerima peran sebagai penjahat dalam film-film Hollywood untuk menghindari mendapatkan peran yang sama di masa-masa yang akan datang. Sebagai contoh, Sylvester Stallone menawarkan kepada peran sebagai Simon Phoenix, seorang penjahat kambuhan dalam film bertema kejahatan futuristik, Demolition Man, sehingga akhirnya peran tersebut jatuh ke tangan Wesley Snipes.[24]

Chan akhirnya berhasil menapakkan kakinya di pasar Amerika Utara pada tahun 1995 dengan diedarkannya film untuk kalangan internasional berjudul Rumble in the Bronx, yang selanjutnya membuka jalannya untuk masuk dan menguasai pasar Amerika Serikat, dimana hal ini sangat jarang didapatkan oleh sineas-sineas dari Hong Kong.[25] Kesuksesan Rumble in the Bronx mendorong diedarkannya film lainnya di tahun 1996, Police Story 3 di Amerika Serikat, dengan judul Supercop, yang menghasilkan pendapatan kotor tidak kurang dari US $ 16,270,600[26]. Jackie berbagi peran utama bersama dengan Chris Tucker dalam film laga komedi terbitan tahun 1998, Rush Hour,[27] dan mengalirkan pendapatan tak kurang dar US$130 juta hanya di Amerika Serikat saja.[16]

Jackie Chan, Aktor Kebanggan Asia

Jackie Chan

Siapa yang tidak kenal dengan aktor kebanggan Asia ini. Dengan kerja kerasnya yang begitu tinggi, ia berhasil menjadi satu dari bintang Asia yang memiliki bintang di Hollywood Walk of Fame. Ia telah membintangi lebih dari 100 judul film dan melakukan sebagian besar aksi laganya sendiri. Bahkan, akibat kegemarannya melakukan aksi yang berbahaya, membuat Jackie Chan kesulitan untuk mendapatkan asuransi.

Jackie Chan lahir di Hongkong pada 7 April 1954. Kedua orang tuanya yang bernama Charles dan Lee-Lee Chan adalah pengungsi perang sipil China. Di masa kecilnya, Chan mendapat dukungan dari orang tuanya. Jackie Chan, yang memiliki nama kecil Chan Kong Sang, yang berarti lahir di Hongkong, ini menghabiskan masa kecilnya di lingkungan elit, Distrik Victoria Park. Ketika kecil, Chan mendapat julukan Pao Pao yang berarti bocah peluru. Pemberian nama ini bukannya tanpa alasan, karena Chan ketika kecil dikenal sebagai anak yang memiliki karakter yang lincah.

Kelincahan yang menggiringnya ke dunia seni bela diri dan akrobatik. Kemampaun bela diri ini pula yang membesarkan namanya di layar lebar.

Kedekatan Chan dengan dunia peran tidak lepas dari andil dari kedua orang tuanya. Mereka melihat ada bakat seni yang tersimpan di dalam tubuh Chan. Karena itu ketika kecil kedua orang tua Chan mendaftarkan Chan ke Akademi Drama Cina, Peking Opera School. Memiliki keahlian bela diri martial arts dan akrobatik, akhirnya membawa Chan untuk diikut sertakan dalam Seven Little Fortunes, yaitu sebuah kelompok pertunjukkan yang beranggotakan pelajar terbaik yang ada di sekolahnya.

Chan telah terjun ke dunia film sejak berumur delapan tahun, saat ia tampil dalam film berjudul Big Little Wong Tin Bar. Dalam film ini, Jackie Chan bermain bersama Sammo Hung Kam-Bo serta Li Hua Li. Setahun berikutnya Chan kembali bermain bersama Li Hua Li dalam film musikal The Love Eterne.

Beranjak dewasa, tepatnya di usianya yang ke-17, keahliannya dalam seni bela diri membawanya menjadi seorang stuntman dalam film-film yang diperankan oleh Bruce Lee. Adegan demi adegan berbahaya diperankan oleh Chan dalam film First of Flury serta Enter The Dragon.

Kesempatan untuk tidak sekadar pemain pengganti akhirnya datang juga. Ia diberi kesempatan untuk membintangi film Little Tiger of Canton yang rilis secara terbatas di Hongkong pada tahun 1973. Tahun berikutnya, Chan bermain dalam sebuah film berjudul Rumble in Hongkong—film yang pada tahun 1996 di-remake dan dirilis di Amerika dengan judul Rumble in the Bronx.

Namun selama dua tahun berikutnya, Chan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan perfilman. Akhirnya ia memutuskan untuk tinggal bersama orang tuanya yang sudah pindah ke Canberra, Australia, di mana orang tuanya bekerja sebagai juru masak. Di sana Chan melanjutkan kuliahnya di Dickson College.

Sembari kuliah, ia nyambi sebagai pekerja konstruksi. Dan tahukan anda dari mana datangnya nama Jackie? Ternyata sebutan Jackie dialamatkan oleh Chan ketika ia bekerja sebagai pekerja konstruksi itu. Ia mendapatkan nama panggilan Little Jack, yang kemudian disingkatnya menjadi Jackie.

Keberadaan Chan di Canberra Australia tidak berlangsung lama, karena di tahun yang sama ia mendapat telegram dari Willie Chan, seorang produser film Hongkong, yang sangat terkesan dengan cara kerja Chan sebagai stuntman. Willie Chan menawarinya sebuah film yang disutradarai oleh Lo Wei berjudul New First Fury. Dan disinilah bermulanya karakter sebagai aktor laga coba dilekatkan kepada Chan. Namun sayangnya film ini gagal di pasaran.

Baru di tahun 1978, Chan hadir dengan genre film kung fu komedi berjudul Snake in the Eagle Shadow. Kesuksesan film tersebut ternyata menjadi awal dari trend film kung fu komedi. Setelah itu karir Chan mulai menanjak setelah ia bermain dalam film mainstream yang sukses di pasaran, yaitu Drunken Master, dan kemudian diteruskan dengan film sejenis berjudul Half a Lot of Kung Fu dan Spiritual Kung Fu.

Kebersamaan bersama Lo Wei mungkin dapat dikatakan membawa keberuntungan dan sebagai orang yang paling berjasa dalam karir Jackie Chan. Karena tidak hanya menjadikan Chan seorang aktor, tetapi Lo Wei melihat talenta bahwa Chan juga bisa untuk menjadi sutradara. Untuk itu, Chan dipercayakan menjadi asisten sutradara dalam film Fearless Hyena disutradarai oleh Kenneth Tsang.

Persahabaan Chan dengan Willie juga menjadi peretas jalan baginya untuk merambah Hollywood. Pada 1980 ia diberi peran dalam film Battle Creek Brawl. Di tahun 1985, ia bermain dalam film the Cannonball Run yang mampu mengumpullkan penghasilan global sebesar 100 juta dollar. Dirasa memiliki keahlian yang cukup dalam ilmu bela diri, membawanya kembali ke proyek film berikutnya, berjudul The Protector.

Pada tahun yang sama, Chan mengambil keputusan untuk kembali ke Hongkong. Keputusan yang tak akan pernah disesalinya. Karena justru ketika di bekas jajahan Inggris inilah nama Jackie Chan berkibar di seantreo Asia.

Film-film seperti Police Story (1985) merupakan film yang terbilang laris, bahkan film tersebut mendapat anugerah Film Terbaik pada ajang Hongkong Film Award 1986. Setahun kemudian, Chan bermain dalam film yang menjadi box office Hongkong sepanjang masa, yaitu film Armour of God yang disebut sebagai Indiana Jones versia Asia. Film ini berhasil meraih penghasilan domestik sebesar 35 juta dolar AS.

Setelah menuai sukses di Hongkong, Chan memutuskan untuk kembali menapak karir di Hollywood. Tawaran untuk main di film Demolition Man bersama Sylvester Stallone ditolaknya. Ia bersikap tidak mau menjadi penjahat dalam setiap filmnya.

Chan mulai menuai kesuksesannya setelah bermain dalam film Rumble in Bronx pada tahun 1995. Selanjutnya Chan dipasangkan dengan aktor kocak Chris Tucker di film laga komedi Rush Hour (1998). Di tahun yang sama , Chan merilis film terakhir yang ia produksi di Golden Harvest, Who Am I? Selepas dari Golden Harvest. Chan memproduksi sebuah film komedi romantis, Gorgeous. Dan selanjutnya bermain dalam Shanghai Noon (2000), Rush Hour 2 (2001), Shanghai Knights (2003) dan The Medallion (2003).

Akan tetapi, dengan kerap bermain dalam karakter-karakter yang sama atau terbatas pada itu-itu saja, Chan mengaku frustasi. Untuk itu pada tahun 2003, Chan mendirikan rumah produksi miliknya yang bernama Jackie Chan Emperor Movies Limited (JCE). Dalam film-film yang ia produksi bersama rumah produksinya, Chan banyak menampilkan adegan-adegan dramatis, sebut saja New Police Story (2004), The Myth (2005) dan Rob-B-Hood (2006).

Sepanjang karirnya di film laga, Chan tercatat telah tiga kali mengalami patah tulang hidung, satu kali patah tulang pergelangan kaki, sebagian besar jari tangan, kedua tulang pipi dan tulang tengkoraknya, serta memiliki lubang permanent di kepalanya, karena kecelakaan saat beraksi di depan kamera.

Dari berbagai keberhasilannya di dunia akting, ada satu penyesalan terbesar dalam hidupnya, yaitu ia tidak mendapatkan pendidikan formal yang memadai. Untuk itu Chan mendirikan institusi pendidikan di berbagai belahan dunia.

Pantas bila dikatakan Jackie Chan adalah aktor kebanggan Asia. Namun, ia memiliki pengaruh yang “buruk” bagi aktor dan aktris lain, yaitu gemar mempengaruhi mereka untuk melakukan adegan laga tanpa bantuan stuntman. (ajo)


-Poster film of Jet Lee-

*Kiss of the Dragon*

http://www.games-world-nord.de/images/spiele/kiss%20of%20the%20dragon.jpg

*The One*

http://banglacd.com/cdimages/eng_the_one.jpg

*Hero*

http://paisley.presys.com/graphics/hero.jpg

*Tai Chi Master*

http://hkfanatic.com/jet/movies/tcm/images/tai_chi_master_dvd.jpg

-Poster film of Jack kie Chan-

*Medalion*

http://ezine.kungfumagazine.com/images/ezine/0317_Medallion_poster.jpg

*Thunder Bolt*

http://hkfanatic.com/jackie/movies/t/images/thunderbolt_dvd.jpg

*Who am I*

http://www.liewcf.com/blog/wp-content/uploads/rush-hour-3-movie.jpg

*New Police Story*

http://english.cri.cn/mmsource/images/2005/09/09/new-police-story.jpg

***The Best of all -Forbidden Kingdom-***

http://www.entertainmentwallpaper.com/images/desktops/movie/the_forbidden_kingdom07.jpg

Sinopsis

Dalam film "Forbidden Kingdom", seorang remaja Amerika Jason (Michael Angarano), yang terobsesi dengan film Hong Kong dan Kungfu, menemukan sebuah tongkat antik dari negeri tiongkok dan sebuah toko. Ternyata tongkat tersebut adalah sebuah tongkat legendaris yang dipakai oleh seorang pendekar, yaitu raja kera atau Monkey King (Jet Li). Sebenarnya Jason tidak mengharapkan tongkat tersebut membawanya ke masa lalu.

Disana, ia bertemu dengan pendekar mabuk, Lu Yan (Jackie Chan), pendeta yang pendiam dan hebat (Jet Lie), dan seorang pendekar wanita yang cantik, Golden Sparrow (Crystal Liu Yi Fei), yang membawa mereka dalam pertualangan yang menarik.

Still-Big -1 Still-Big -1 Still-Big -1

Cuplikan Film




INILAH.COM, Hong Kong - Jackie Chan dan Jet Li mengaku sangat menikmati kolaborasi dalam pembuatan film terbaru mereka The Forbidden Kingdom dan berencana kembali berkolaborasi dalam proyek pembuatan film selanjutnya.

Kedua bintang laga itu menyanjung satu sama lain dalam konferensi pers di Hong Kong dalam promosi film terbaru mereka The Forbidden Kingdom yang menghabiskan biaya produksi US$75 juta.

"Pada hari pertama saat memproduksi film ini kami merasa sudah pernah bekerjasama sebelumnya. Kami kemudian menjadi seperti saudara dalam waktu empat bulan pembuatan film ini," ujar Jet Li.

Sementara itu Jackie Chan menjelaskan bahwa adegan laga yang mereka lakukan menjadi lebih halus karena dibantu oleh sinematografer handal Peter Pau.

Jackir Chan dan Jet Li mengatakan bahwa mereka akan bekerjasama kembali dan membuat film yang diambil dari naskah yang pernah mereka tulis bersama sekitar 15 tahun lalu. Akan tetapi mereka menolak menjelaskan lebih lanjut tentang proyek itu.

Film The Forbidden Kingdom yang menggunakan bahasa Inggris ini bercerita mengenai seorang remaja Amerika yang berfantasi melakukan perjalanan ke zaman Cina kuno. Pemuda ini kemudian bertemu dengan beberapa karakter mitologi Cina, seperti seorang pemabuk abadi yang diperankan oleh Jackie Chan dan biksu dimainkan oleh Jet Li.

Film The Forbidden Kingdom mulai diputar di Amerika Serikat pada 18 April dan selanjutnya di Asia pada 24 April.

Sutradara Rob Minkoff mengatakan bahwa menyutradarai dua aktor laga kondang Jackie Chan dan Jet Li merupakan sebuah tantangan yang besar. Ia kemudian mengajak bergabung beberapa kru terbaik, termasuk koreografer kung-fu terbaik Yuen Woo-ping yang pernah bekerja untuk film trilogi The Matrix dan Peter Pau yang memenangkan Oscar untuk koreografinya dalam film Crouching Tiger, Hidden Dragon.

"Untuk membawa Jackie Chan dan Jet Li bersama sangatlah rumit, sebuah pekerjaan yang sulit," ujar Rob Minkoff.

Jackie Chan dan Jet Li menjadi sahabat pada 1980-an. Jet Li yang saat itu adalah juara kung fu nasional mempertunjukkan keahlian bela dirinya di AS yang ditonton oleh Jackie Chan.

Jackie Chan mengatakan pada 1980-an ia menjadi pembawa acara di Hong Kong ketika Jet Li datang pertama kali ke negara itu untuk mempromosikan fillmnya yang masuk industri film lokal.